Langsung ke konten utama

Bonus Demografi : Peluang Atau Tantangan Menuju Indonesia Digdaya

 

Sumber : Penulis

Apa itu bonus demografi?

Berbicara tentang bonus demografi, tentu bukanlah hal yang baru untuk kita dengar. Bonus demografi sendiri dapat diartikan sebagai melimpahnya penduduk berusia produktif. Indonesia sendiri diprediksi menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 yang akan datang. Artinya, jumlah penduduk usia produktif pada masa tersebut akan mencapai jumlah tertinggi. Pada masa tersebut penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) berjumlah dua kali lipat dari penduduk non-produktif (berusia dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun).

Bonus demografi peluang atau tantangan?

Bonus demografi apabila dikelola dengan cara yang tepat, maka menjadi jendela peluang sekaligus kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan produktivitasnya. Sebaliknya, proporsi peningkatan usia produktif tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, maka berpotensi menjadi boomerang pada negara kita sendiri. Keberhasilan dalam mengelola bonus demografi, membuat Indonesia diproyeksikan akan menjelma sebagai salah satu kekuataan ekonomi dunia. Sebagaimana menurut Economist Intelligence Unit (EIU) dalam kajiannya pada tahun 2015 menyebutkan Indonesia akan menjadi ekonomi keempat terbesar dunia dalam 32 tahun kedepan yakni pada tahun 2050. Pada tahun 2050, EIU memperkirakan ekonomi Indonesia berada dibawah dari China, Amerika Serikat (AS), dan India. Bahkan Indonesia dapat menduduki posisi lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Jepang yang diproyeksikan menduduki peringkat kelima. Namun, momentum itu hanya akan terlaksana apabila penduduk usia produktif benar-benar dapat berkarya dan berkiprah secara produktif.

Sebaliknya, kegagalan dalam mengelola momentum tersebut, maka dapat berimplikasi terhadap peningkatan angka pengangguran yang disebabkan karena ketidakmampuan dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas SDM, sehingga berpotensi menimbulkan masalah social lainnya seperti, masalah kesehatan, kemiskinan, kriminalitas, ketimpangan ekonomi, dan masalah lainnya yang akan menjadi beban negara.

Lantas, sebagai anak muda langkah apa yang bisa kita lakukan untuk mengelola potensi bonus demografi?

Sumber : Penulis

Pemuda memainkan peranan penting dalam keberhasilan bonus demografi. Keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci sukses dalam memanfaatkan bonus demografi. Generasi muda sendiri menurut Undang-Undang No. 40 Pasal 1 tahun 2009, dapat diartikan sebagai warga negara Indonesia yang memiliki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Jika merujuk kepada konsep bonus demografi, dalam hal ini generasi muda dikelompokkan kedalam usia persiapan dunia kerja, atau usia produktif antara 15-40 tahun. Sebagai tulang punggung serta ujung tombak pembagunan bangsa, generasi muda hendaknya memiliki semangat yang tinggi, rasa ingin tahu, kemauan untuk terus belajar dan bisa mempersiapkan diri dengan baik, agar dapat menjadi sumber daya manusia yang mumpuni. Hal tersebut dapat kita mulai melalui hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan. Misalnya, apabila saat ini kita masih sering mengahabiskan waktu untuk hal yang sia-sia, maka kita perlu mengambil langkah baru untuk mengubah kebiasaan buruk yang kita lakukan menjadi kebiasan-kebiasan yang bernilai positif. Misalnya, belajar berbisnis, membaca buku, atau mempelajari keahlian baru yang dapat menjadi bekal bagi kita di masa yang akan datang.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak Muda Harus Tahu, Ini Dia 5 Karakter Han Ji Pyeong Dalam Drama Korea ''Start Up'' yang Patut Kita Jadikan Contoh!

  Drama 'Start-Up' (foto : tvN via Hancinema) “You Can’t Make Any Decision If You Afraid Of Critism” -Han Ji Pyeong- Drama korea berjudul Start Up hingga kini masih terus menjadi perbincangan hangat di tengah publik. Pasalnya, drama ini menyuguhkan plot yang menarik untuk diikuti. Drama Start Up merupakan drama yang menceritakan perjuangan bisnis para anak muda untuk merintis sebuah perusahaan baru. Drama yang berjudul Start Up tersebut juga memberikan banyak sekali pelajaran berharga, khususnya bagi anak-anak muda yang ingin merintis bisnis. Gimana, kalian udah pada nonton drama Start Up? Bagi yang sudah menonton drama tersebut, pasti tak asing mendengar sosok Han Ji Pyeong. Karakter Han Ji Pyeong yang dibintangi oleh aktor tampan, Kim Seon Ho tersebut mampu menyita perhatian publik. Pada drama Start Up, Han Ji Pyeong di ceritakan sebagai seorang investor muda sukses di bidang bisnis rintisan. Melalui karakter Han Ji Pyeong, ternyata ada banyak hal loh yang bisa kit...
MENEBAR KEBAIKAN BERSAMA DOMPET DHUAFA   (Sumber : https://www.instagram.com/p/B-rFkg7nuWf/?igshid=dwerpltae3jr) Menebar kebaikan merupakan kewajiban setiap umat. Bersama dengan kebaikan, manusia bisa saling berbagi manfaat dan kebahagiaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Zurich, Swiss, menyatakan adanya hubungan keterikatan antar orang yang melakukan kebaikan dengan munculnya rasa kebahagiaan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang berbuat baik atau memberikan sesuatu kepada orang lain memiliki kecenderungan untuk lebih mudah merasakan kebahagiaan. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Dr. Lynn Alden dari University of British Columbia, bahwa kebaikan yang dilakukan kepada orang lain ternyata bermanfaat untuk menyembuhkan depresi, ketakutan dan kekhawatiran. Lalu sebenarnya apa definisi kebaikan itu sendiri? Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kebaikan [ke·ba·ik·an] Kata Nomina (kata benda) ber...

✏ Jangan Takut Untuk Bermimpi . . . .

J um‘at, 02 Agustus 2019   Hatiku tenang, karena mengetahui apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku. Dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. -Umar Bin Khattab- B elajar tentang hidup artinya kita belajar tentang sebuah perjuangan. Perjuangan tanpa titik ini menerbitkan sejarah baru didalam kehidupan. Kita perlu belajar tentang setiap proses yang telah Allah SWT berikan. Ada banyak hal yang terkadang menjadi sebuah pertanyaan.   Fase ketika dirimu memasuki usia yang semakin dewasa. Kamu merasa hidupmulah yang paling menyedihkan, Mereka dengan kampusnya dan kariernya yang begitu melejit, sementara kamu merasa begitu tertinggal dan harus berjuang untuk biaya hidup seadanya. Kamu dengan segala perasaan itu merasa tak lagi memiliki harapan untuk merajut mimpi.  Teman, ini bukan lagi saat dimana kita harus mengeluh dan menyesali segala yang terjadi. Ini adalah fase dimana kita harus kembali bangkit. Bangkit dari sega...