Langsung ke konten utama

Apa Itu Resolusi? Bagaimana Cara Mencapainya?



Sumber : Penulis

“You can’t go back and change the beginning,

but you can start where you are and change the ending”

-C.S Lewins-

 

Apa itu resolusi?

Tentu bukanlah hal yang asing bagi kita mendengar kata “Resolusi”. Menjelang pergantian tahun sering kali diidentikkan dengan adanya resolusi tahun baru. Resolusi sendiri menurut KBBI dapat didefinisikan sebagai putusan berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal yang ingin dilakukan kedepannya.  Menurut Kamus Cambridge, resolusi tahun baru adalah janji yang dibuat pada diri sendiri untuk memulai sesuatu yang baik dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk mulai dari hari pertama di tahun baru. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Cindy Jordan, dkk dalam jurnal yang berjudul ‘’Perancangan Buku Jurnal Mencapai Resolusi untuk Usia 18-23 Tahun’’, dijelaskan bahwa resolusi merupakan daftar hal yang ingin dicapai  pada  tahun  berikutnya untuk  menjadi  lebih  baik.

Resolusi, penting atau tidak?

Kebanyakan orang menganggap resolusi sangatlah penting karena dengan dibentuknya resolusi dapat menambah semangat kita dalam berjuang. Namun, ada juga beberapa diantaranya yang menganggap bahwa resolusi bukanlah hal yang utama. Mereka beranggapan bahwa resolusi tak serta merta hanya dibuat pada periode tertentu saja. Tentu anggapan atau pandangan seperti ini sah-sah saja. Resolusi sendiri merupakan bentuk komitmen yang dibuat oleh diri sendiri dengan tujuan agar kedepannya dapat memperoleh kehidupan yang terencana dan lebih baik. Perihal penting atau tidaknya, resolusi bagi saya bak sketsa dari sebuah bangunan yang akan kita buat, resolusi ini penting adanya. Tanpa adanya konsep atau perencanaan yang jelas, untuk mencapai suatu tujuan prosesnya akan lebih sulit karena kita tidak mengetahui (apa, dari mana, dan bagaimana cara memulainya). Dengan adanya resolusi, setidaknya hal tersebut memudahkan kita menentukan target apa yang ingin kita capai dan strategi atau cara seperti apa yang kita gunakan untuk mencapai target tersebut.

Kapan waktu yang tepat untuk membuat resolusi?

Bagi saya, resolusi tak hanya dibuat pada periode tertentu atau menjelang pergantian tahun. Lebih dari itu, resolusi dapat dibuat kapan saja. Setiap hari, satu bulan sekali, enam bulan sekali atau lainnya. Dalam membuat resolusi pun tak serta merta hanya berupa catatan target tanpa perencanaan yang jelas. Membuat resolusi juga membutuhkan berbagai pertimbangan dan strategi yang tepat untuk mencapainya.

Tips mencapai resolusi

1. Buatlah target yang realistis

Salah satu penyebab resolusi gagal di capai menurut Dr Avya Sharma dari Canadian Obesity Network karena kita menetapkan tujuan yang tidak realistis dalam resolusi kita. Membuat resolusi juga perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Dalam proses ini kita juga perlu mengukur sejauh mana kemampuan kita dalam mencapai target tersebut. Jika kita membuat target tanpa mengukur kemampuan yang kita miliki, hal tersebut hanya akan menjadi sebuah wacana. Lalu bagaimana caranya membuat target yang realistis?. Untuk membuat target yang realistis kita perlu mempertanyakan : “apakah target yang kita buat dapat tercapai atau tidak”, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengukur kemampuan yang kita miliki dan melihat sumber daya lain yang bisa kita kelola. Jika tidak, maka kita perlu mengganti atau menetapkan tujuan lain yang dibuat untuk dicapai pada periode tersebut. Selain itu, kita juga perlu mempertanyakan sejauh mana komitmen kita dalam mencapai target tersebut.

2. Buatlah target dengan perencanaan yang jelas

Membuat target juga memerlukan perencanaan yang jelas dan ter-struktur, sehingga hal tersebut dapat memudahkan kita dalam mencapai target yang kita buat. Adapun beberapa cara yang dapat kita terapkan untuk mencapai target yang kita inginkan, misalnya dengan membuat list target beserta strategi untuk mencapainya secara spesifik. Selain itu, kita juga perlu menetapkan waktu ‘’kapan” kita akan mencapai target yang kita buat. Kemudian, lakukan evaluasi terhadap hal-hal apa saja yang kurang dan perlu kita perbaiki agar kedepannya bisa lebih baik.

Sumber : Penulis

3. Capai target secara konsisten

Sikap konsisten sangatlah diperlukan khususnya dalam mencapai target yang kita harapkan. Tentu, dalam proses ini pasti ada tantangan harus kita hadapi. Kadangkala, satu dua hari kita berhasil melaksanakan target yang kita harapkan, namun dua bulan setelahnya kita melupakan prinsip-prinsip yang sudah kita buat. Perlu kita ketahui, bahwa untuk menerapkan sikap konsisten juga membutuhkan proses, tak bisa serta merta berhasil secara instan hanya dalam sekejap. Mulailah menanamkan sikap konsisten ini dengan niat yang sungguh-sungguh. Kemudian, lakukan secara disiplin dan teratur dari hari ke-hari. Serta, carilah rekan yang tepat dan sekiranya dapat membantu kita membangun kebiasan-kebiasan baik.

4. Fokus untuk mengejar targetmu

Dalam mencapai target pasti ada tantangan yang perlu kita hadapi, seringkali fokus kita teralihkan pada hal lainnya. Misalnya, terlalu fokus dengan kehidupan orang lain, sehingga yang terjadi adalah kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain dan dampaknya kita tidak bisa fokus terhadap kehidupan kita sendiri. Perlu kita ketahui, bahwa setiap orang memiliki proses, cara, dan waktu yang berbeda. Jadi, fokus saja terhadap apa yang kita jalani saat ini. Tak hanya itu, fokus kita juga seringkali teralihkan, salah satunya karena terlalu banyak berselancar di social media sehingga membuat kita lupa terhadap tugas, target dan tanggung jawab yang harus kita kerjakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka kita perlu sejenak menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi kita. Misalnya, saat kita sedang fokus terhadap target yang sedang kita kerjakan, maka kita bisa mematikan sejenak notifikasi chat atau social media yang kita miliki.

5. Jangan Menyerah

Ketika kita siap berjuang untuk mencapai semua resolusi yang sudah kita buat, pada dasarnya kita  juga harus siap dihadapkan dengan dua pilihan, yakni keberhasilan atau kegagalan dalam mencapainya. Jika kita berhasil, hal tersebut menjadi salah satu pencapaian terbaik yang kita peroleh. Sebaliknya, jika kita gagal dalam proses tersebut, tak perlu risau, maka yang perlu kita lakukan adalah meng-evaluasi dan coba lagi. Tak ada masalah yang tidak ada solusinya. Cari jalan keluar terbaik dan rumuskan kembali strategi baru yang paling tepat untuk mencapai target tersebut.

Semangat, semoga bermanfaat!

Apabila teman-teman menyukai artikel ini, silahkan komentar dibawah ini dan jangan lupa di share yaa ^-^

References

Cindy Jordan, T. H. W. R. W. H., 2019. Perancangan Buku Jurnal Mencapai Resolusi untuk Usia 18-23 Tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bonus Demografi : Peluang Atau Tantangan Menuju Indonesia Digdaya

  Sumber : Penulis Apa itu bonus demografi? Berbicara tentang bonus demografi, tentu bukanlah hal yang baru untuk kita dengar. Bonus demografi sendiri dapat diartikan sebagai melimpahnya penduduk berusia produktif. Indonesia sendiri diprediksi menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 yang akan datang. Artinya, jumlah penduduk usia produktif pada masa tersebut akan mencapai jumlah tertinggi. Pada masa tersebut penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) berjumlah dua kali lipat dari penduduk non-produktif (berusia dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun). Bonus demografi peluang atau tantangan? Bonus demografi apabila dikelola dengan cara yang tepat, maka menjadi jendela peluang sekaligus kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan produktivitasnya. Sebaliknya, proporsi peningkatan usia produktif tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, maka berpotensi menjadi boomerang pada negara kita sendiri. Keberhasilan dalam mengelola bonus demografi, membuat I

✏ Bahagia Itu Akan Tiba Pada Masanya . . . .

R abu, 20 Maret 2019         '' Jarak antara kita dan kemenangan hanyalah berkisar sejauh kening dan sajadah ''    B erembuk tentang kehidupan, memang tak semulus seperti yang dibayangkan. Hidup adalah tentang proses. Proses yang kadang sukar, membahagiakan dan kadang pula memilukan. Sebuah proses yang terus membawa kita pada dinamika perubahan. Tak ada hasil yang diperoleh dengan instan, segalanya membutuhkan proses yang panjang. Proses ini tumbuh dari sebuah pengharapan, sebuah proses yang sempat membuatmu hampir terjatuh dan menyerah, namun dengan segala pengharapanmu kepada Allah yang kini telah menjadi pondasi kokoh bagimu agar kamu pun mampu untuk terus berjuang dan bertahan. Segalanya memang tak semanis yang diperkirakan, terkadang kita perlu ditempa dengan rasa sakit atau bahkan rasa kecewa. Pun jika kamu mulai merasa lemah larilah kepada Allah, sandarkan seluruh tangismu, kecewamu atau bahkan kesedihanmu hanya kepada Allah Ta’ala. Gigihlah dalam